Jumat, 05 Oktober 2018

Kisah mengharukan Hong, berkali kali gagal kini sukses jadi miliuner

Kisah mengharukan Hong, berkali kali gagal kini sukses jadi miliuner


  •  
  •  
  •  
Shae Hong. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Pengusaha Shae Hong tidak asing dengan kegagalan. Berkali kali jatuh dalam menjalani bisnis, Hong tetap bangkit. Bisnis pertamanya adalah mendirikan perusahaan bernama ePods, yaitu perusahaan pembuat produk tablet yang terdahulu. Namun usaha ini gagal tahun 2000 silam.
BERITA 
Tidak menyerah begitu saja, Hong kembali bangkit dengan usahanya kedua yaitu bergerak di bidang peralatan meja dapur atau peralatan memasak. Keberuntungan belum berpihak, usaha ini juga bangkrut tahun 2002 setelah lisensi merek milik Hong yaitu Amana dijual ke Maytag.
Dalam mencoba usaha ini, Hong telah kehilangan hampir USD 3 juta, termasuk USD 0,5 juta yang diinvestasikan Hong dan orang tuanya untuk biaya rumah. Dalam usaha ini Hong juga pernah membuat kesepakatan dengan perusahaan J.C Penney untuk menjual blender, mixer dan pemanggang roti. Namun, tiga tahun usaha Hong akhirnya ikhlas menutup toko.
"Saya kecewa, saya jatuh dan terbakar dua kali," ucap Hong seperti dilansir dari situs entrepreneur di Jakara, Senin (16/3).
Hong mengaku sangat merasa kecewa namun tidak pernah menyerah karena ayahnya adalah pengusaha sukses di Amerika. Ayah Hong adalah imigran dari Korea yang hanya bermodal sebuah koper ke Amerika. Hal ini yang mendorong Hong sebagai anaknya untuk bertahan dan akhirnya berkenalan dengan Danny Lavi yang menjadi mitra bisnisnya.
Berkat sifat ulet dan tidak gampang menyerah, Hong kini sukses menjadi CEO perusahaan Sensio, sebuah perusahaan pemasok kebutuhan rumah tangga yang nilai asetnya mencapai USD 150 juta. Dia mendirikan perusahaan berpusat di New York itu pada 2003 setelah dua kali gagal. Sensio telah memiliki lima merek dagang, termasuk yang dikembangkan dan diberi nama sesuai chef terkenal Gordon Ramsay. Produk produknya telah didistribusikan di jaringan retail besar seperti JC Penney, Macy's, dan Walmart.
"Sekarang saya berusia 37 tahun dan telah gagal berkali kali. Pelajaran yang telah saya pelajari bertahun tahun telah berhasil membantu saya hari ini," katanya. Saran dari Hong adalah mulai usaha lagi dari awal dan tidak mengulangi kesalahan masa lalu.
Menurut Hong, untuk memajukan usaha tidak cukup dengan ketahanan, ketekunan dan latar belakang saja. Memajukan bisnis harus merampingkan usaha bisnis, membangun pendapatan dengan cepat dan menjaga integritas."Hal ini yang membuat saya bangkit dan menjadi jutawan," katanya. [idr]
sumber : merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar